anjukzone.id – Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Nganjuk, muncul peringatan dari pengamat politik terkait konsistensi pasangan calon (paslon) dalam menjalankan visi dan misi atau hal yang dijanjikan.
Pengamat politik, Dr. Andi Wibowo, menyatakan bahwa sikap inkonsisten dari paslon dapat berisiko besar terhadap tingkat kepercayaan masyarakat.

“Pemilih saat ini semakin kritis. Jika paslon menunjukkan ketidakkonsistenan dalam sikap, janji, atau programnya, masyarakat tidak akan segan-segan untuk beralih dukungan atau bahkan memilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya alias golput,” ujar Andi.Senen (25/11).
Andi menjelaskan bahwa pemungutan suara kurang dua hari lagi masyarakat Nganjuk, seperti banyak wilayah lain, semakin melek politik dan mengutamakan calon yang dianggap konsisten atas janji janji saat melakukan kampanye.Ketidakkonsistenan, seperti janji yang berubah-ubah, tidak menepati komitmen kampanye, atau bertindak bertentangan dengan pernyataan sebelumnya, bisa menjadi bumerang bagi paslon.
“Saat ini, masyarakat menginginkan pemimpin yang konsisten yang berpegang teguh pada janji-janji yang dibuat. Jika mereka merasa dikhianati, dampaknya bisa serius, terutama dalam membentuk opini publik,” lanjut Andi.
Salah satu dampak terburuk dari inkonsistensi adalah meningkatnya angka golput. Menurut data survei lokal, ada angka pemilih di Nganjuk menyatakan belum yakin akan mendukung salah satu paslon. Angka ini bisa bertambah jika paslon dianggap gagal memberikan kepercayaan.
“Golput bukan hanya karena kekecewaan, tapi juga karena ketidakpercayaan. Jika ini terjadi, legitimasi pemerintahan yang terpilih juga bisa dipertanyakan,” tambah Andi.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar seluruh paslon lebih berhati-hati dalam menyusun strategi dan memastikan komitmen mereka tidak hanya menjadi janji kosong. “Inilah saatnya mereka membuktikan bahwa mereka adalah pemimpin yang layak dipercaya. Jika tidak, mereka bisa kehilangan momentum dan dukungan.”
Pilkada Nganjuk diharapkan tidak hanya menjadi ajang memilih pemimpin, tetapi juga mencerminkan kualitas demokrasi yang sehat dan kredibel di tingkat daerah.
Masyarakat berharap, siapa pun yang terpilih, dapat membawa Nganjuk ke arah yang lebih baik sesuai dengan harapan rakyat.***