Menu

Mode Gelap
Menarik… Tradisi Reuni Para Dewa Dewi Kali Pertama Digelar di Klenteng Sukomoro Nganjuk Senyum Sehat Sejak Dini: KKN UNISDA dan drg. Al Riskha Bentuk Generasi Peduli Gigi di MI Bumirejo Jembatan Lama Kertosono Bukan Cagar Budaya Ini Penjelasan TACB Nganjuk Jembatan Lama Kertosono Saksi Sejarah Perjuangan TNI Nganjuk Melawan Belanda pada Agresi Belanda II Dilarang Melintas Sejak Tahun 2019, Jembatan Lama Kertosono Saksi Sejarah Pejuang Nganjuk Melawan Belanda SMPN 3 Tanjunganom Terapkan Metode MPLS Humanis, Fokus pada Karakter, Minat dan Bakat

Ekologi

Taufiqurrahman, Tokoh Kunci Bendungan Semantok yang Terinspirasi Jokowi

badge-check


					Foto Pendopo Kabupaten Nganjuk Perbesar

Foto Pendopo Kabupaten Nganjuk

Nganjuk, anjukzone.id – Bukan pekerjaan mudah mewujudkan Bendungan Semantok menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Pun tidak semua daerah bisa mendapatkan predikat prestisius tersebut.

Ada perjuangan ‘berdarah-darah’ dan konsistensi di baliknya, sehingga berhasil mewujudkan bendungan megah yang membuat bangga masyarakat Kabupaten Nganjuk.

Tak bisa dipungkiri, sosok yang paling berperan dan dianggap sebagai kunci keberhasilan pembangunan bendungan terpanjang se-Asia Tenggara itu adalah mantan Bupati Nganjuk Taufiqurrahman.

Pak Taufiq, begitu ia akrab disapa, memang sejak lama mendambakan Kabupaten Nganjuk memiliki bendungan besar sekaligus ikonik. Pemikiran itu sudah ada di benaknya pada periode pertama kepempinannya sebagai Bupati Nganjuk, medio 2008-2013.

Mulanya, tahun 2008-2009, dialokasikan anggaran pekerjaan detail engineering design (DED) bendungan untuk lokasi di sekitar aliran Sungai Kuncir. Namun, rencana membendung sungai yang berhulu di Kecamatan Sawahan, di kaki Gunung Wilis itu rupanya tidak berjalan maksimal.  Pertimbangannya antara lain karena karena keadaan tanah di kawasan setempat yang dinilai kurang cocok.

 

Begitu pula dengan potensi pengadaan airnya.  Karena, jika aliran Sungai Kuncir dibesarkan menjadi bendungan, maka dampaknya akan banyak sekali penduduk yang tergusur, termasuk bangunan-bangunan di atas lahan yang sudah permanen.

Di samping itu, kapasitas penampungan airnya juga dinilai tidak bisa maksimal. Kalaupun dipaksakan, akan riskan menimbulkan dampak negatif yang merugikan masyarakat. Akhirnya, rencana pembangunan bendungan yang berada di wilayah Nganjuk selatan itu pun urung dilakukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Menarik… Tradisi Reuni Para Dewa Dewi Kali Pertama Digelar di Klenteng Sukomoro Nganjuk

11 Agustus 2025 - 01:05 WIB

Senyum Sehat Sejak Dini: KKN UNISDA dan drg. Al Riskha Bentuk Generasi Peduli Gigi di MI Bumirejo

8 Agustus 2025 - 02:52 WIB

Jembatan Lama Kertosono Bukan Cagar Budaya Ini Penjelasan TACB Nganjuk

2 Agustus 2025 - 03:44 WIB

Dilarang Melintas Sejak Tahun 2019, Jembatan Lama Kertosono Saksi Sejarah Pejuang Nganjuk Melawan Belanda

30 Juli 2025 - 12:27 WIB

SMPN 3 Tanjunganom Terapkan Metode MPLS Humanis, Fokus pada Karakter, Minat dan Bakat

15 Juli 2025 - 01:33 WIB

Trending di Headline