Menu

Mode Gelap
Jembatan Lama Kertosono Bukan Cagar Budaya Ini Penjelasan TACB Nganjuk Jembatan Lama Kertosono Saksi Sejarah Perjuangan TNI Nganjuk Melawan Belanda pada Agresi Belanda II Dilarang Melintas Sejak Tahun 2019, Jembatan Lama Kertosono Saksi Sejarah Pejuang Nganjuk Melawan Belanda SMPN 3 Tanjunganom Terapkan Metode MPLS Humanis, Fokus pada Karakter, Minat dan Bakat Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Masuk Sekolah Kabupaten Nganjuk Terapkan Cara Ini Kedaulatan dan Ketahanan Nasional di Era Perang Dagang AS-China : Membangun Identitas Bangsa yang Mandiri

Budaya

Perayaan Cap Go Meh Pererat Persatuan Warga Nganjuk

badge-check


					Bantuan sosial kepada petugas kebersihan Dinas LH Nganjuk dan bibit kepada Kotasejuk (foto_sukadi) Perbesar

Bantuan sosial kepada petugas kebersihan Dinas LH Nganjuk dan bibit kepada Kotasejuk (foto_sukadi)

Nganjuk – anjukzone.id – Suasana meriah dan penuh kehangatan mewarnai perayaan Cap Go Meh puncak Hari Raya Imlek 2576, di Pendopo KRT Sosro Koesoemo Pemkab Nganjuk pada Rabu malam, 12 Februari 2025.

Acara ini dihadiri oleh Pj Bupati Nganjuk Sri Handoko Taruna, para pengusaha dan tokoh Tionghoa Nganjuk, pengusaha ternama Nganjuk seperti H. Panito dan Itok Purwanto, hingga komunitas lintas adat dan kebudayaan di Kabupaten Nganjuk.

Perayaan Cap Go Meh tahun ini terasa istimewa karena bertepatan dengan Tahun Ular Kayu dalam kalender Tionghoa. Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, Ular melambangkan kecerdasan, kebijaksanaan, dan transformasi.

Oleh karena itu, perayaan ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Tionghoa untuk merefleksikan diri, mempererat tali silaturahmi, dan berharap akan keberuntungan serta kemajuan di tahun yang baru.

Warga Tionghoa Nganjuk saat menghadiri perayaan Cap Go Meh di Pondopo kabupaten Nganjuk (Foto_sukadi)

Pj Bupati Nganjuk Sri Handoko Taruna, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. Beliau berharap perayaan Cap Go Meh dapat menjadi momentum untuk memperkuat kerukunan antarumat beragama dan etnis di Kabupaten Nganjuk.

“Mari kita jadikan perayaan ini sebagai momentum untuk mempererat persatuan, terutama setelah kita bersama-sama mengikuti Pemilu, Pilpres dan Pilkada. Mari saling menghormati, dan membangun Kabupaten Nganjuk yang lebih baik,” ujar alumnus STPDN Tahun 2000 tersebut.

Kesenian Barongsai memeriahkan perayaan Cap Go Meh (Foto_sukadi)

Sekretaris panitia peringatan tahun baru Imlek 2025, Rudy Sugianto menyampaikan bahwa komunitas Tionghoa di Nganjuk ini, merupakan bagian dari ribuan suku yang ada di Nusantara, yang ingin memberikan warna tersendiri bagi Indonesia.

Sedangkan Imlek menurut Ruddy, merupakan perayaan tahun baru china yang diselenggarakan tiap tahun.

Sementara Cap Go Meh, merupakan rangkaian perayaan Imlek setelah lima belas hari. Perayaan Cap Go Meh ditandai dengan makan lontong sayur bersama keluarga.

Ruddy berharap, “perayaan Imlek dan Cap Go Meh rutin dilaksanakan di Pendopo dan menjadi agenda kelender wisata budaya dari Dinas Porabudpar Kabupatennganjuk.”

Reporter : Sukadi

Editor: Dea

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Jembatan Lama Kertosono Bukan Cagar Budaya Ini Penjelasan TACB Nganjuk

2 Agustus 2025 - 03:44 WIB

Jembatan Lama Kertosono Saksi Sejarah Perjuangan TNI Nganjuk Melawan Belanda pada Agresi Belanda II

2 Agustus 2025 - 00:07 WIB

Dilarang Melintas Sejak Tahun 2019, Jembatan Lama Kertosono Saksi Sejarah Pejuang Nganjuk Melawan Belanda

30 Juli 2025 - 12:27 WIB

SMPN 3 Tanjunganom Terapkan Metode MPLS Humanis, Fokus pada Karakter, Minat dan Bakat

15 Juli 2025 - 01:33 WIB

Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Masuk Sekolah Kabupaten Nganjuk Terapkan Cara Ini

14 Juli 2025 - 02:45 WIB

Trending di Birokrasi