Menu

Mode Gelap
Perusakan Hutan Lindung Tritik Nganjuk, Diduga Pelakunya Oknum Petani Porang Tunggu Hasil Lab, Wabup Trihandy Perintahkan Pasang Barikade Limbah Liar Diduga B3 di Nganjuk Puluhan Ton Limbah Diduga B3 Kembali Terjadi di Nganjuk, Aktivis Lingkungan Desak Dinas LH Uji Laboratorium Tiga Peserta Pawai Budaya Terheboh di Nganjuk Peringati HUT ke-80 RI Versi Anjukzone.id Menarik… Tradisi Reuni Para Dewa Dewi Kali Pertama Digelar di Klenteng Sukomoro Nganjuk Senyum Sehat Sejak Dini: KKN UNISDA dan drg. Al Riskha Bentuk Generasi Peduli Gigi di MI Bumirejo

Ekologi

Peran Pemkab dalam Mewujudkan Bendungan Terpanjang se-Asia Tenggara

badge-check


					Foto. Gapura Pintu Masuk Bendungan Semantok Perbesar

Foto. Gapura Pintu Masuk Bendungan Semantok

Nganjuk, anjukzone.id – Studi kelayakan pembangunan Bendungan Semantok dilaksanakan pada tahun 2009 oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. Di pengujung tahun itu pula, BBWS Brantas mengundang Pemkab Nganjuk untuk menghadiri pemaparan Laporan Akhir Studi Kelayakan yang dilaksanakan oleh PT Indra Karya sebagai pelaksana.

Delegasi Pemkab Nganjuk dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) saat itu yang masih dijabat oleh Masduki, dengan membawa serta tim dari berbagai instansi, antara lain Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), BAPPEDA Nganjuk dan Dinas PU Pengairan.

Adapun hasil dari pemaparan tersebut, disebutkan dua alternatif lokasi as bendung dalam pelaksanaan studi. Masing-masing di Sungai Brengkok dan di bagian hilir di wilayah Desa Sambikerep. Pilihan kemudian jatuh ke alternatif pertama di Sungai Brengkok, mengingat di lokasi kedua terdapat lahan masyarakat yang akan menimbulkan permasalahan sosial.

Sekitar empat tahun setelah dilakukan studi kelayakan, tepatnya pada 2013, proses perencanaan Bendungan Semantok dikerjakan lebih detail dengan detail engineering design (DED) berdasarkan hasil studi kelayakan. Di mana, titik lokasi as bendung direncanakan di Sungai Brengkok.

Proses DED tersebut kemudian disampaikan pihak BBWS Brantas kepada Pemkab Nganjuk. Di mana Bupati Nganjuk saat itu, Taufiqurrahman, langsung merespon dengan melakukan evaluasi atas hasil studi kelayakan. Namun, rupanya Taufiqurrahman kurang sependapat jika as bendung berada di Sungai Brengkok. Pertimbangan Sang Bupati, nilai manfaatnya sangat kecil bila dibandingkan alternatif lokasi bagian hilir.

Menindaklanjuti hal itu, sebagai solusi konkret-nya, Bupati Taufiqurrahman kemudian melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pada November 2013, Sang Bupati Bersama tim Pemkab Nganjuk mengikuti rapat bersama Direktur Sungai Pantai Kementerian PUPR yang saat itu dijabat oleh Pitoyo Subandrio.

Dalam rapat tersebut Bupati Taufiqurrahman menyampaikan argumentasinya bahwa pembangunan as bendung tetap dapat dilaksanakan di lokasi alternatif hilir sungai. Di mana, Pemkab Nganjuk disebut Taufiqurrahman sudah siap mengatasi permasalahan sosial yang mungkin ditimbulkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Perusakan Hutan Lindung Tritik Nganjuk, Diduga Pelakunya Oknum Petani Porang

28 September 2025 - 09:27 WIB

Tunggu Hasil Lab, Wabup Trihandy Perintahkan Pasang Barikade Limbah Liar Diduga B3 di Nganjuk

23 September 2025 - 23:50 WIB

Puluhan Ton Limbah Diduga B3 Kembali Terjadi di Nganjuk, Aktivis Lingkungan Desak Dinas LH Uji Laboratorium

22 September 2025 - 22:30 WIB

Tiga Peserta Pawai Budaya Terheboh di Nganjuk Peringati HUT ke-80 RI Versi Anjukzone.id

13 Agustus 2025 - 04:10 WIB

Menarik… Tradisi Reuni Para Dewa Dewi Kali Pertama Digelar di Klenteng Sukomoro Nganjuk

11 Agustus 2025 - 01:05 WIB

Trending di Budaya