Menu

Mode Gelap
Polsek Patianrowo Tinjau Kebun Anggur Warga, Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional Mendadak Polres Nganjuk Tes Urin Perwira dan Binatara Begini Dukungan Swasembada Pangan Nganjuk Lewat Gerakan Tanam Padi Serentak Kembali Jalan Nganjuk Rusak, Warga Soroti Truk ODOL Dukung Ketahanan Pangan, Polres Nganjuk Pantau Tanaman Melon Warga Wilangan Berkat Laporan WLK, Polres Nganjuk Tangkap Warga Kediri Kasus Okerbaya

Budaya

Misionaris Katolik Roma Pendiri Klinik Perusahaan Gula Nganjuk

badge-check


					Ngandjoek. Interieur Kliniek Hospital of the Ngandjoek Sugar Factory (foto_https://collectie.wereldmuseum.nl) Perbesar

Ngandjoek. Interieur Kliniek Hospital of the Ngandjoek Sugar Factory (foto_https://collectie.wereldmuseum.nl)

Nganjuk, anjukzone.id – Boomgaard, P. dan J. v. Dijk, 2001, dalam bukunya, Het Indië Boek, Zwolle, halaman 168, menuliskan tentang klinik perusahaan gula di Nganjuk. Tulisan yang diberi judul, Kliniek van de Suiker Onderneming Ngandjoek, Oost-Java – 1920 (Klinik dari Perusahaan Gula Nganjuk, Jawa Timur, tahun 1920) tersebut diunggah dalam laman, Wereldmuseum Rotterdam, https://collectie.wereldmuseum.nl/#/query/325f52bb-670c-4a4b-92ac-a50c700d99a9.

Dalam publikasinya, Boomgaard menceritakan kondisi perkembangan dunia kesehatan bahwa sekitar tahun 1900, misi Protestan juga mulai menaruh minat pada pekerjaan medis di Jawa, yang kemudian disusul oleh Misionaris Katolik Roma. Tidak hanya dokter misionaris yang datang ke sejumlah daerah di Jawa, rumah sakit misionaris dan perawat terkait pun  turut ambil bagian pada misi Katolik Roma ini. Tidak heran, rumah sakit misionaris ini lantas berinisiatif untuk membuat sistem baru yang disebut dengan sistem Jogja. Lantaran misi tersebut memang diawali dari Rumah Sakit Petronella di Jogja. Tentu saja, hal ini melibatkan sistem hierarki rumah sakit pusat dengan rumah sakit tambahan dan klinik rawat jalan yang ada di tingkat daerah.

Dalam menjalankan misinya, sistem Jogja menjalin kerjasama dengan pemerintahan kolonial dan pribumi serta perusahaan swasta. Misalnya, dengan cara memberi subsidi kepada Rumah Sakit Petronella di Jogjakarta.  Kemudian, inisiatif rumah sakit misionaris ini juga diadopsi oleh perusahaan-perusahaan besar dengan cara membangun jaringan mereka sendiri. Diantaranya terjadi pada perusahaan gula yang banyak meniru  sistem Jogja. Untuk mempengaruhi umatnya, perusahaan gula menaruh perhatian besar terhadap pencegahan penyakit seperti malaria dan cacing tambang.

Tak terkecuali yang terjadi pada klinik perusahaan gula Nganjuk, salah satu klinik rawat jalan yang didirikan di tingkat daerah, menjadi objek propaganda perusahaan swasta untuk mengatasi masalah kesehatan bagi para pekerja pabrik gula maupun masyarakat umum. Seperti tampak pada foto, seorang dokter laki-laki Kabupaten Nganjuk dibantu seorang perawat wanita sedang menangani dua pasien dalam ruang praktik klinik perusahaan gula Nganjuk. Foto yang diberi judul, Ngandjoek. Interieur Kliniek Hospital of the Ngandjoek Sugar Factory, kurang lebih artinya, Ruang Klinik Rumah Sakit Pabrik Gula Nganjuk di Nganjuk. Dalam keterangan foto juga ditemukan angka tahun 1920-1935. Menunjukkan bahwa kegiatan praktik menangani pasien dilakukan pada rentang waktu antara tahun 1920 hingga 1935. Sebagaimana angka tahun 1920 pada sisi kiri bangunan Klinik Perusahaan Gula Nganjuk, menunjukkan angka tahun berdirinya klinik.

Reporter : Sukadi

Editor: Dea

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Polsek Patianrowo Tinjau Kebun Anggur Warga, Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional

30 April 2025 - 11:41 WIB

Mendadak Polres Nganjuk Tes Urin Perwira dan Binatara

30 April 2025 - 11:18 WIB

Begini Dukungan Swasembada Pangan Nganjuk Lewat Gerakan Tanam Padi Serentak

30 April 2025 - 11:14 WIB

Kembali Jalan Nganjuk Rusak, Warga Soroti Truk ODOL

29 April 2025 - 23:28 WIB

Dukung Ketahanan Pangan, Polres Nganjuk Pantau Tanaman Melon Warga Wilangan

28 April 2025 - 22:39 WIB

Trending di Hukum